Riauterkini-ROKANHILIR-Minamas Plantation melalui anak perusahaannya, PT Tunggal Mitra Plantation (TMP), menggelar Sosialisasi Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) sekaligus Deklarasi Program Desa Mandiri Peduli Gambut (DMPG) di Desa Manggala, Kecamatan Pujud, Kabupaten Rokan Hilir, Riau, Kamis (14/08/25) kemarin.
Giat tersebut dihadiri juga oleh berbagai pemangku kepentingan, yakni perwakilan pemerintah daerah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Riau yang diwakili oleh Kepala Bidang Perubahan Iklim, Pengelolaan Limbah Padat Domestik dan Peningkatan Kapasitas, H Mohammad Fuad SH. Dalam kesempatan itu, Mohammad Fuad menyampaikan sosialisasi dengan materi Bahaya Karhutla, Penanggulangan dan Pencegahan Berbasis Masyarakat.
Lalu, hadir pula Penyuluh Lingkungan Hidup Madya DLH Provinsi Riau, Dr Prayoto yang turut menyampaikan sosialisasi dengan materi Penjelasan tentang Desa Mandiri Peduli Gambut. Kemudian perwakilan DLH Kabupaten Rokan Hilir, H Khoirul Amri, yang menyampaikan materi Penguatan Peran Masyarakat melalui Program Kampung Iklim.
"Riau memiliki 51 persen wilayah berupa lahan gambut, sehingga karhutla sangat rentan terjadi. Sosialisasi seperti ini sangat penting untuk membangun kesadaran dan memperkuat kolaborasi dengan masyarakat sekitar," ujar Mohammad Fuad disela acara.
Sementara perwakilan DLH Kabupaten Rokan Hilir, H Khoirul Amri, menyampaikan apresiasinya kepada perusahaan atas terselenggaranya kegiatan sosialisasi ini. Menurutnya, pemerintah, perusahaan, dan masyarakat penting untuk saling bersinergi.
"Dari Dinas Lingkungan Hidup Rokan Hilir, kami siap membantu dan bersinergi dengan perusahaan untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat Desa Mandiri Peduli Gambut di Rokan Hilir," sebutnya.
Sementara itu, selain dari pihak Dinas Lingkungan Hidup, acara itu turut dihadiri oleh perwakilan Camat Pujud, Rohiman, perwakilan Kapolsek Pujud Ipda Toni Panjaitan, Danramil Tanjung Medan, para kepala desa dari Pematang Damar, Sukajadi, Manggala Teladan, Siarang-arang dan Teluk Nayang.
"Kami sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini yang dilakukan oleh PT TMP ini. Kami juga mengimbau para kepala desa atau Datuk Penghulu untuk menjaga wilayahnya masing-masing. Terkadang, kebakaran dipicu oleh hal sepele seperti puntung rokok yang dibuang sembarangan," gumam Rohiman mengingatkan.
Di lokasi yang sama, Kapolsek Pujud yang diwakili Ipda Toni Panjaitan juga menyampaikan apresiasinya. Bahkan ia pun mengucapkan terima kasih dan memohon maaf kepada PT TMP yang hampir setiap hari dihubungi untuk berkoordinasi dalam penanganan Karhutla. Toni menilai PT TMP selalu sigap membantu pemadaman, bahkan di luar wilayah konsesi.
Areal Controller Riau, Luga Lumban Gaol, menegaskan komitmen perusahaan dalam pencegahan Karhutla, termasuk membantu pemadaman di luar wilayah konsesi.
"Kebakaran gambut bukan hanya ancaman ekologis, tetapi juga ancaman kesehatan. Minamas Plantation bahkan mensyaratkan pengawalan titik panas hingga radius 5 km dari kebun, meski regulasi pemerintah hanya 500 meter. Kunci keberhasilan pencegahan adalah kolaborasi antara pemerintah, aparat, perusahaan dan masyarakat harus saling bahu-membahu. Api tidak memilih korban, maka mencegah sebelum menyala adalah yang terpenting," sebutnya.
Dia menambahkan, PT TMP saat ini memiliki lima regu pemadam kebakaran dengan peralatan lengkap, serta enam unit drone untuk pemantauan titik panas. Seluruh sarana dan prasarana tersebut telah memenuhi standar Peraturan Menteri Pertanian No. 6 Tahun 2025.
"Melalui DMPG dan sosialisasi Karhutla ini, PT TMP berharap terbentuk ekosistem desa yang tidak hanya mandiri secara ekonomi, tetapi juga peduli lingkungan, menjaga sumber daya alam, dan siap menghadapi ancaman kebakaran demi terciptanya Rokan Hilir yang bebas asap," tegasnya.
Puncak kegiatan ditandai dengan deklarasi bersama DMPG oleh seluruh peserta, penandatanganan spanduk komitmen, serta simulasi pemadaman kebakaran oleh regu pemadam PT TMP.***(gas)