Riauterkin----ROHIL---- Polres Rokan Hilir menggelar press release terkait pengungkapan kasus dugaan tindak pidana penganiayaan terhadap hewan. Kegiatan tersebut berlangsung pada Sabtu (13/9/2025) sekira pukul 09.00 WIB di Ruang Patriatama Polres Rohil.

Kegiatan dipimpin langsung oleh Kapolres Rohil, AKBP Isa Imam Syahroni S.I.K., M.H., didampingi Kasat Reskrim AKP I Putu Adi Juniwinata S.Tr.K., S.I.K., Kanit 1 Satreskrim IPDA Muhammad Faldi Iskandar S.Tr.K., serta Kasihumas IPDA Darlinson Sitorus bersama anggota Satreskrim Polres Rohil.

Dalam keterangannya, Kapolres menyampaikan bahwa kasus ini terungkap pada Jumat (12/9/2025) sekitar pukul 16.00 WIB. Petugas Satreskrim berhasil menangkap seorang pria bernama Melanton Barus (50) di kawasan Jalan Jendral Sudirman, RT 005/RW 002, Kepenghuluan Bagan Batu Kota, Kecamatan Bagan Sinembah, Rokan Hilir.

“Pelaku ditangkap tangan saat hendak menyembelih dua ekor anjing yang disimpan dalam karung. Saat penggeledahan, petugas juga menemukan organ dalam hewan jenis anjing, dua bilah pisau potong, serta peralatan memasak yang digunakan untuk mengolah daging anjing,” ungkap Kapolres.

Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengaku membeli anjing dari warga sekitar dengan harga Rp35 ribu per kilogram. Selanjutnya, ia menjual daging anjing mentah hasil jagalan seharga Rp100 ribu per kilogram, dan menjual olahan masakan berbahan daging anjing seharga Rp30 ribu per porsi di rumah makan miliknya.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 91B ayat 1 Jo Pasal 66A ayat 1 UU No. 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan atau Pasal 302 KUHPidana.

Barang bukti yang diamankan berupa dua ekor anjing berwarna putih dan coklat dalam keadaan hidup, organ dalam hewan (hati dan usus), dua buah pisau potong, serta satu unit kompor gas beserta tabung 3 kg.

Kapolres Rohil menegaskan bahwa pihaknya akan menindak tegas setiap bentuk penganiayaan terhadap hewan, serta berharap kasus serupa tidak terulang kembali di wilayah hukum Polres Rokan Hilir.

“Ini menjadi peringatan agar masyarakat lebih peduli terhadap kesejahteraan hewan dan tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum,” tegas AKBP Isa Imam Syahroni.****(Bud)