Riauterkini-PELALAWAN – Kepolisian Resor Pelalawan kembali menunjukkan komitmennya dalam perang melawan narkotika. Seorang pengedar narkoba berinisial A.I. berhasil dibekuk jajaran Polsek Ukui, setelah pengembangan kasus dari penangkapan sebelumnya terhadap E.P.

Kapolres Pelalawan AKBP John Louis Letedara, S.I.K. menegaskan bahwa pihaknya tidak akan memberi ruang bagi pelaku kejahatan narkotika. “Tidak ada tempat bagi pengedar narkoba di wilayah hukum Polres Pelalawan. Ini adalah musuh bersama bangsa dan generasi yang akan datang,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (11/9).

Penangkapan A.I. dilakukan pada Rabu, 10 September 2025, setelah E.P., yang lebih dulu ditangkap dini hari pukul 00.30 WIB, mengaku memperoleh sabu dari A.I. Berdasarkan informasi tersebut, Kapolsek Ukui AKP Ardy Surya Kesuma, S.T.K., S.I.K. memerintahkan Unit Reskrim untuk melakukan pengembangan.

Tim langsung bergerak menuju Desa Air Hitam, Kecamatan Ukui, dan berhasil mengamankan A.I. di kediamannya. Dalam penggeledahan, ditemukan sejumlah barang bukti mencurigakan.

Dari penggeledahan di rumah A.I., polisi menemukan, 3 paket plastik bening klip merah berisi diduga sabu seberat 16,02 gram (bruto), 12 paket plastik bening klip merah berisi diduga sabu seberat 9,64 gram (bruto), 1 paket plastik bening berisi diduga ganja seberat 1,94 gram (bruto), Timbangan digital, plastik klip kosong, dan alat isap sabu.

Total sabu yang diamankan dari tangan A.I. mencapai lebih dari 25 gram, sementara ganja yang ditemukan memperkuat dugaan bahwa tersangka terlibat dalam jaringan peredaran narkotika.

Tersangka kini ditahan dan dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) jo Pasal 112 ayat (2) jo Pasal 111 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Ancaman hukumannya tidak main-main: penjara seumur hidup atau hukuman mati.

“Ini bukan hanya tentang menegakkan hukum, tapi juga menyelamatkan masa depan generasi kita,” tambah Kapolres.

Kapolres Pelalawan juga mengimbau masyarakat untuk proaktif membantu kepolisian dalam memberantas peredaran narkoba. “Kami butuh dukungan warga. Jika melihat aktivitas mencurigakan, laporkan. Tanpa informasi dari masyarakat, pemberantasan narkotika akan jauh lebih sulit."***(ang)