riauterkini-PANGKALAN KERINCI – Pekan Seni Budaya (PSB) Riau Kompleks 2025 resmi ditutup dengan malam puncak penuh kemeriahan di Lapangan Merdeka, Town Site I Riau Kompleks, Sabtu malam (27/09/2025). Setelah sepekan menghadirkan beragam pementasan seni, stan pameran, dan aneka perlombaan rakyat, rangkaian kegiatan ini meninggalkan kesan bagi masyarakat Riau Kompleks.
Penutupan berlangsung semarak, dihadiri langsung oleh Chief Operating Officer (COO) PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Eduward Ginting, Mill Operations Support Director APRIL Suhdi Yaqub, serta jajaran manajemen RAPP. Kehadiran para pimpinan perusahaan menunjukkan dukungan penuh terhadap upaya pelestarian budaya yang menjadi ciri khas PSB.
Dalam sambutannya, COO RAPP Eduward Ginting menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan PSB 2025. Ia menekankan bahwa kesuksesan acara bukan hanya milik panitia, tetapi juga hasil kerja sama dan antusiasme seluruh karyawan beserta keluarga karyawan.
“Pekan Seni Budaya ini menjadi bukti bahwa keberagaman budaya adalah kekuatan kita bersama. Melalui kegiatan ini, kita tidak hanya merayakan kreativitas, tetapi juga merawat harmoni dan mempererat persaudaraan di era modernisasi,” ungkapnya.
Setiap tahunnya, PSB tidak hanya menampilkan pakaian adat dan replika rumah adat khas dari tiap-tiap paguyuban, tetapi juga menghadirkan beragam informasi edukatif dengan tema berbeda setiap harinya yang dirancang agar pengunjung tidak hanya terhibur, tetapi juga memperoleh wawasan baru tentang kekayaan budaya Nusantara.
Pada malam kedua PSB, setiap paguyuban memaparkan budaya dan adat istiadat khas daerah memperkenalkan beragam budaya dan adat istiadat kepada pengunjung. Malam ketiga dilanjutkan dengan kisah para tokoh budaya dan pahlawan daerah yang berperan besar dalam melestarikan seni serta kearifan lokal.
Sementara itu, malam keempat menjadi kesempatan istimewa bagi para pengunjung untuk mencicipi ragam kuliner tradisional sekaligus mendengar penjelasan tentang potensi pariwisata unggulan dari setiap daerah asal paguyuban, seperti destinasi alam, sejarah, dan kerajinan khas yang patut dijelajahi.
Dalam kesempatan yang sama, Mill Operations Support Director APRIL, Suhdi Yaqub, menekankan pentingnya semangat kolaborasi antara perusahaan dan karyawan yang terjalin selama kegiatan. Menurutnya, sinergi tersebut adalah fondasi utama pelestarian seni dan tradisi di tengah perkembangan zaman.
“Acara ini mencerminkan bagaimana nilai-nilai budaya dapat terus hidup ketika semua pihak bergerak bersama. Semoga momentum ini menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk mencintai dan menjaga warisan budaya kita,” ujarnya.
Tahun ini, 11 paguyuban di Riau Kompleks turut berpartisipasi dalam kemeriahan PSB 2025 terdiri dari Ikatan Melayu Riau (IKMR), Persatuan Masyarakat Aceh (PERMASA), Himpunan Keluarga Muslim Asal Tapanuli (HIKMAT), Serta Ikatan Keluarga Batak Toba (IKABA), Ikatan Minang Riau Kompleks (IKM-RK).
Selain itu juda ada Paguyuban Masyarakat Karo (Mergasilima), Ikatan Keluarga Nias (IKN), Ikatan Keluarga Asal Sumatera Selatan (IKASS), Paguyuban Pasundan Wangsit Siliwangi (Pandanwangi), Paguyuban Tunggal Warga (PUNGGAWA), Ikatan Keluarga Tionghoa (IKT), serta komunitas ekspatriat Riau Kompleks dari keluarga ekspatriat India, Brazil, dan South Africa.
Acara puncak diramaikan dengan pengumuman pemenang berbagai lomba, mulai dari pawai budaya, stan pameran, hingga pentas seni yang menampilkan keunikan masing-masing paguyuban di Riau Kompleks. Para pemenang dipilih berdasarkan penilaian dewan juri profesional, sehingga kualitas dan kekayaan seni benar-benar terjaga.
Berikut daftar pemenang dari tiga kategori penilaian selama kegiatan PSB 2025 berlangsung:
Kategori Pawai Budaya
Juara 1 – PUNGGAWA
Juara 2 – IKMRK
Juara 3 – IKMR
Harapan 1 – PANDAN WANGI
Harapan 2 – IKABA
Harapan 3 – IKT
Kategori Stan Pameran Budaya
Juara 1 – IKMRK
Juara 2 – PUNGGAWA
Juara 3 – PANDAN WANGI
Harapan 1 – PERMASA
Harapan 2 – IKMR
Harapan 3 – HIKMAT
Kategori Pementasan Seni
Juara 1 – IKMR
Juara 2 – IKMRK
Juara 3 – PUNGGAWA
Harapan 1 – IKASS
Harapan 2 – PERMASA
Harapan 3 – IKT
Setelah seluruh poin dari tiga kategori dijumlahkan, IKMRK berhasil meraih Juara Umum PSB 2025. Prestasi ini menjadi bukti konsistensi dan kekompakan IKMRK dalam menampilkan kekayaan budaya minang yang sarat akan simbol dan makna.
Kemeriahan semakin lengkap dengan penampilan spesial bintang tamu Micky, alumnus Akademi Fantasi Indosiar (AFI), yang mengajak penonton bernyanyi bersama. Riuh tepuk tangan dan nyanyian bersama menjadikan malam penutupan semakin berkesan.
Budhi Firmansyah, ketua dari IKMRK, paguyuban yang didaulat sebagai sebagai Pelaksana Utama kegiatan, mengungkapkan rasa syukur atas suksesnya acara yang telah menyatukan berbagai unsur masyarakat. Budhi juga menyampaikan apresiasi tinggi terhadap dukungan Manajemen RAPP serta partisipasi semua pihak yang terlibat.
"Terima kasih kepada seluruh panitia, peserta, dan dukungan manajemen RAPP. Antusiasme luar biasa dari karyawan dan keluarga membuat Pekan Seni Budaya tahun ini menjadi momen tak terlupakan. Semoga semangat kebersamaan dan kecintaan pada budaya ini terus kita jaga," jelas Budhi.
Pada momen istimewa itu, IKMRK juga secara resmi menyerahkan bendera estafet penyelenggaraan PSB kepada PUNGGAWA sebagai tuan rumah PSB 2026. Prosesi serah terima dilakukan secara simbolis melalui penyerahan bendera PSB dari Ketua Paguyuban IKMRK kepada Ketua PUNGGAWA.
Ketua Panitia PSB 2025, Syukriyandi, menjelaskan bahwa penampilan terbaik dari setiap paguyuban menunjukkan betapa kayanya budaya dan tradisi Indonesia, sekaligus menjadi momen untuk menumbuhkan rasa saling menghargai.
“Setiap kegiatan yang kita lakukan diikuti sungguh-sungguh oleh seluruh paguyuban. Tidak hanya itu, komunitas yang ada di Riau Kompleks juga mengikuti penuh antusias dan semangat, memberikan informasi yang edukatif dan sangat bermanfaat bagi pengunjung,” ungkap Syukriyandi.
Dengan berakhirnya PSB 2025, RAPP bersama masyarakat Riau Kompleks meneguhkan komitmen untuk terus merawat harmoni, memperkuat persaudaraan, dan melestarikan seni budaya lokal sebagai warisan berharga bagi generasi di masa yang akan datang.***(rls)