Riauterkini - TELUKKUANTAN - Aneh memang perlakuan sikap yang diberikan Panitia Pacu Jalur Ivent Kebudayaan Kecamatan Kuantan Mudik kepada IPJKS dalam meliput jalannya pacu jalur untuk melakukan Live Steaming.
Pasalnya Channel yang biasa menayangkan siaran langsung Pacu Jalur ini tidak diberi ruang oleh pihak Panitia untuk melakukan Live Streaming di Tribun Hakim untuk meliput jalannya Ivent Kebudayaan tersebut.
Padahal Channel ini sangat membantu masyarakat untuk mengikuti jalannya Pacu Jalur terutama bagi warga Kuansing di perantauan begitupun yang berada di Kuansing, yang tidak punya kesempatan hadir ke arena Pacu Jalur.
Tidak diperbolehkannya IPJKS meliput di Tribun Hakim ini, beredar melalui informasi Group facebook IPJKS yang diunggah Ketua IPJKS Syafrizal Marabunta II dalam postingannya ia menyampaikan kekeselannya.
Dalam unggahan tersebut ia menulis
Assallahmualaikum wr.wb
Sangat disayangkan tidak bisa media lokal tidak bisa kerjasama dengan panitia pacu jalur kec, kuantan mudik, tidak dikasih sedikitpun ruang untuk Live streaming di Tribun Hakim.
Namun IPJKS tetap akan Live di Tribun masyarakat.
Ada apa dengan panitia ivent kebudayaan kec, kuantan mudik.
Demikian tulisan yang disampaikan Syafrizal dalam unggahan tersebut, hingga mendapat tanggapan dari para pecinta pacu jalur di Group IPJKS.
Tidak hanya menuai reaksi di Group IPJKS bahkan tokoh muda asal Hulu Kuantan, Hendri Chaniago, juga mempertanyakan sikap Panitia Pacu Jalur Ivent Kebudayaan Kuantan Mudik, yang tidak memberi ruang kepada IPJKS untuk melakukan Live Streaming.
"Apa alasan panitia tidak memberi ruang di Tribun Finish untuk IPJKS siaran langsung?," ungkapnya dengan nada tanya, Sabtu (6/8/2022).
Menurutnya Pacu Rayon itu dibiayai oleh pemerintah daerah, bukan swasta dan Tribun pun menurutnya juga dibangun dengan uang rakyat.
IPJKS selama ini kata Hendri Chaniago, telah bertungkus lumus aktif mempromosikan pariwisata daerah khususnya Pacu Jalur.
Seharusnya kata dia pemerintah/Panitia Pacu Jalur memberi keistimewaan bagi kru IPJKS agar leluasa dan tambah semangat mempromosikan tradisi Pacu Jalur.
"Menurut saya, lebih banyak yang menyiarkan akan lebih bagus. Biar dunia bisa menonton tradisi yang kita cintai ini. Tetap semangat IPJKS," ucapnya memberikan dukungan.
Lebih lanjut Hendri Chaniago, mengatakan sikap yang diperlihatkan Panitia Ivent kebusayaan ini sangat bertolak belakang dengan himbauan pemerintah pusat melalui kementerian pariwisata.
"Mestinya panitia/pemerintah yang membayar mereka agar mau melakukan siaran langsung. Berbeda jika Pacu Jalur diadakan oleh swasta, memang ada hak siar," kata pria yang mempunyai jalur andalan Sang Ratu Helmina ini.
Apalagi menurutnya IPJKS dibuat hanya berdasarkan kesadaran seluruh masyarakat untuk membantu pemerintah dalam memajukan dunia pariwisata khususnya pacujalur.
Sementara Ketua Panitia Pacu Jalur Ivent Kebudayaan Kuantan Mudik, Azrori saat diminta tanggapannya terkait kebenaran informasi tersebut, ia tidak memberikan jawaban sama sekali meski pesan yang dikirim ke WA nya telah contreng biru hingga berita ini dilayangkan ia masih bungkam.* (Jok)