Riauteekini - PEKANBARU - Dinas Kebudayaan Provinsi Riau menyelenggarakan Seminar yang bertajuk "Jalur Rempah dan Tradisi Lisan " dengan tema Ekologi dan Kelisanan di Riau. Dimana kegiatan seminar di Balairung Tenas Effendy LAM Riau dihadiri ratusan peserta dari kalangan mahasiswa, akademisi dan guru BMR serta dihadiri langsung oleh kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau Raja Yoserizal Zen, Kamis(5/9).
Dimana seminar Jalur Rempah dan Tradisi Lisan merupakan rangkaian kegiatan Festival Budaya Melayu 2024 Dinas Kebudayaan Provinsi Riau menghadirkan Lima pembicara yang memaparkan tentang peran tradisi lisan.
Adapun para pembicara yakni Pudentia, selaku Ketua ALT Pusat, Dr Elmustian Rahman, Akademisi, Alang Rizal, Sekum LAMR, Junaidi Syam, Budayawan, Raja Yoserizal Zen, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau.
Dalam seminar tersebut, Pundeta menjelaskan, Di Riau ini kita sangat memberikan apresiasi kepada Dinas Kebudayaan Provinsi Riau yang berusaha terus melestarikan dan mengembangkan tradisi lisan.
"Memang dalam pelestarian tradisi lisan bukan semata-mata menjadi tanggung jawab Dinas Kebudayaan Provinsi Riau saja, tetapi semua pihak harus ikut serta melestarikan budaya tradisi lisan yang hampir punah ini. Selain itu, perlu ada literasi tentang tradisi lisan bagi generasi muda sehingga generasi muda bisa memahami kekayaan tradisi lisan yang ada di daerah," ungkap Pundetia.
Sedangkan Alang Rizal memaparkan tentang Merempah di Riau: Kelisanan yang Mengajarkan. Pada pemaparan ini, Alang Rizal menekan perlunya peserta memahami tradisi lisan yang memberikan pengajaran atau pesan yang disampaikan kepada kita. Mulai dari kita didalam kandungan, seperti Tradisi lisan Koba, pantun, mantra, nyanyian panjang dan sebagainya.
Sementara itu, Junaid Syam atau dikenal Jon kobet memaparkan tradisi tentang penanaman rempah sebagai obat yang tidak terlepas dari tradisi lisan.
Salah satu peserta, Siti Salmah memberikan tanggapan, bahwa perlunya referensi tradisi lisan oleh generasi muda terutama disekolah, karena sekarang ini masih banyak anak-anak sekolah yang belum mengetahui tentang tradisi lisan.
Kumala Dewi, Salah satu guru SDN 006 Kouk Bangkinang mengatakan, Walaupun kita tidak mendapatkan undangan seminar, maka secara pribadi saya tertarik untuk datang ikut seminar Jalur Rempah dan Tradisi Lisan ini," ungkap Kumala Dewi.
Seminar ini sangat bermanfaat dan berguna bagi saya, sehingga hal ini menjadi pengetahuan bagi saya dan nantinya hasil seminar ini bisa saya jelaskan kepada siswa-siswi disekolah dan guru lainnya. ***(rls)