Riauterkini - PEKANBARU - Ada momen emosional di Kantor Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (PUPR-PKPP) Riau, Selasa (17/9/24) pagi.
Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, SF Hariyanto memohon maaf sekaligus meminta maaf. Selaku pimpinan adminsitrator tertinggi di kalangan ASN di Pemprov Riau, SF Hariyanti akan mengakhiri masa tugasnya terhitung 22 September 2024 mendatang, karena maju di Pemilihan Gubernur Riau (Pilgubri).
"Saya memohon maaaf sekaligus izin pamit," kata SF Hariyanto, Selasa (17/9/24).
Dinas PUPR-PKPP Provinsi Riau, dulu saat masih bernama Dinas PU pada era kepemimpinan Gubernur Riau Rusli Zainal, pernah dipimpinnya. Selain kepala dinas, pernah juga dipercaya menjadi Kepala Bidang Bina Marga. Total pengabdiannya di dinas ini selama 41 tahun lamanya. Karir itu dirintisnya dimulai dari pegawai honorer.
Selain di Dinas PUPRPKPP, SF Hariyanto juga pernah dipercaya menjadi Inspektur Wilayah II dan IV di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Puncak karirirnya adalah saat dipercaya menjadi Penjabat (Pj) Gubernur Riau beberapa waktu lalu. Karena itu, SF Hariyanto pun menyatakan Dinas PUPRPKPP telah menjadi bagian dari hidupnya.
"Dinas PUPR ini yang membesarkan saya. Sebelum seperti sekarang ini saya memulai karir di dinas ini dari honorer," ungkapnya dengan penuh haru.
Selain berpamitan, Hariyanto juga menyampaikan pesan mendalam kepada para pegawai Dinas PUPR agar selalu menjaga kekompakan dan semangat dalam membangun Riau.
"PUPR bukanlah dinas biasa. Dinas ini memegang kendali atas irama pembangunan di Provinsi Riau. Saya berharap, kelak akan lahir orang-orang hebat dari PUPR yang mampu membawa perubahan besar bagi daerah ini," papar SF Hariyanto.
Selama memimpin, Hariyanto dikenal sebagai sosok yang tekun dan berkomitmen. Ia pun tak lupa berpesan agar generasi muda PUPR terus belajar dan mengasah kemampuan mereka, terutama dalam menghadapi perkembangan teknologi yang semakin pesat.
"Teknologi berkembang begitu cepat, dan kita harus mampu mengimbanginya dengan sumber daya manusia yang handal. Kalau kita bisa menguasai teknologi, maka masalah apa pun akan lebih mudah kita selesaikan," tambahnya.
SF Hariyanto memilih untuk mengakhiri kariernya sebagai Sekdaprov Riau karena ingin mengikuti kontestasi Pilkada serentak sebagai calon Wakil Gubernur Riau, berpasangan dengan Abdul Wahid. Keputusan ini membawa perasaan campur aduk, antara harapan untuk masa depan baru dan kenangan manis dari masa lalu.
Bagi para pegawai yang telah lama bekerja bersama Hariyanto, momen perpisahan ini tidak hanya menjadi penanda akhir sebuah era, tetapi juga awal dari perjalanan baru yang penuh tantangan dan harapan. ***(mok)