Riauterkini - BENGKALIS - Bakal Calon Bupati Bengkalis, Syahrial, menegaskan bahwa kepentingan Sumber Daya Manusia (SDM) di dalam sistem birokrasi harus menjadi prioritas bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis.
Hal tersebut disampaikan Syahrial saat bersilaturahmi dengan ratusan tokoh masyarakat se-Pulau Bengkalis, yang tergabung dalam "Barisan Engah Makmurkan Negeri," Kamis (19/9/24) lalu.
Dalam silaturahmi itu, para tokoh masyarakat mengeluhkan banyaknya keluhan SDM yang ada di lingkungan Pemkab Bengkalis, terkait keterlambatan pembayaran gaji, tunjangan, serta honor mereka.
Pasalnya, para honorer, Aparatur Sipil Negara (ASN), serta perangkat desa sudah berbulan-bulan tidak menerima hak mereka dari Pemkab Bengkalis.
Menurut Syahrial, ketika dana sudah tersedia, baik yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) ataupun dari dana transfer APBD Provinsi Riau dan APBN, hak masyarakat harus diprioritaskan.
"Apapun kejadiannya, pembayaran honor mereka harus diutamakan. Karena jika terjadi keterlambatan, maka akan muncul dampak ekonomi ke masyarakat Pulau Bengkalis pada umumnya," ujar Syahrial, Jumat (20/9/24).
Akibat dari keterlambatan ini, roda perekonomian di Bengkalis mengalami gangguan, karena daya beli masyarakat menjadi turun.
"Logikanya begini, ketika para pegawai pemerintah menerima haknya berupa gaji, honor, ataupun tunjangan, mereka pasti akan berbelanja ke pasar atau ke warung terdekat. Tapi kalau tak dibayarkan sampai berbulan-bulan begini, orang tak bisa berbelanja, dan para pedagang mengeluh karena dagangannya tak laku," kata Ketua DPD Golkar Bengkalis ini.
Jika dagangan tak laku, para pedagang bisa saja bangkrut, karena mereka tak bisa "memutar" dagangannya. Dan ini berkontribusi dalam meningkatnya jumlah pengangguran.
Selain itu, kinerja para pegawai pemerintahan juga pasti akan mengalami penurunan karena mereka kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
"Artinya, pembayaran gaji pegawai ini memiliki dampak yang besar untuk keberlangsungan roda ekonomi dan layanan pemerintahan lainnya. Makanya, pemerintah tidak boleh menganggap remeh keterlambatan pembayaran ini," tuturnya.
Syahrial mengakui, sebelum adanya laporan dari tokoh masyarakat ini, dirinya menerima banyak sekali aduan terkait hal ini.
"Intinya masyarakat ni mengeluh, mereka sedih kenapa Pemkab lebih mengutamakan kegiatan yang sifatnya keramaian seperti konser, ketimbang membayar honor mereka. Banyaknya acara keramaian ini menjadi alasan kosongnya kas daerah," paparnya.
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Syahrial - Andika (SANDI), Indra Gunawan Eet, membenarkan bahwa keterlambatan pembayaran ini menjadi keluhan para pedagang di pasar.
"Saya kalau ke pasar, masyarakat tu bilang, 'engah, engah tak tahu cito? Gaji anak kami dah 4 bulan tak dibayo, hajab kami ngah'. Dan kondisi ini menjadi salah satu faktor kuat pendorong semangat perubahan di Pilkada Bengkalis 2024 ini," kata Wakil Ketua DPRD Riau sementara yang akrab dengan panggilan Engah Eet ini.
Untuk itu, Engah Eet yang juga dijuluki 'Panglimo Durian Bengkalis' ini, meminta seluruh Barisan Engah Makmurkan Negeri untuk solid memenangkan pasangan SANDI di Pilkada Bengkalis 2024.
"Syahrial ini adik Engah, dio dah 20 tahun ikut Engah, dio oang baik dan cerdas. Pasangan dio ni namonyo Andika Sakai, budak Duri. Dua orang ini sesuai dengan tagline Engah, yaitu 'Satukan Negeri', yang satu anak pulau, yang satu lagi anak daratan," kata Sekretaris DPD Golkar Riau ini dengan logat melayu pesisirnya.
Dalam acara tersebut hadir pula Calon Gubernur Riau, yang juga Ketua DPD Golkar Riau, Syamsuar, beserta beberapa pengurus DPD Golkar Riau.***(mok)