Riauterkini - PEKANBARU - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Riau berkolaborasi dengan stakeholders Riau mendukung UMKM Riau untuk dapat menembus pasar global. Hal ini diwujudkan melalui penyelenggaraan Business Matching UMKM Potensial Ekspor Creating Pathways to Global Market, Senin (18/11/24) kemarin di Hotel Pangeran, Pekanbaru.
Untuk menyukseskan kegiatan ini, KPwBI Riau menggandeng Disperindagkop-UKM Riau, Bea Cukai Pekanbaru, Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Riau, Balai Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) Riau, dan PT. Pos Logistik Indonesia. Sebanyak 84 UMKM berpartisipasi dalam kegiatan business matching ini.
Para peserta datang dari berbagai bidang usaha mulai makanan & minuman olahan, fashion, kriya, dan komoditas unggulan di Provinsi Riau.
Business matching diawali dengan sesi sosialisasi dan edukasi terkait regulasi ekspor di Provinsi Riau. Dimana diskusi dipandu oleh Tetty Nurdianti selaku Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop-UKM Riau, dengan menghadirkan narasumber dari berbagai instansi/lembaga terkait, Ildefrimon (Pemeriksa Bea dan Cukai Ahli Pertama - Bea Cukai Pekanbaru), Desta Sagita Romli (Analis Perkarantinaan Muda - BKHIT), Subhan Riza (Inspektur Mutu Ahli Perikanan Ahli Pertama – BPPMHKP Riau), dan Zulkarnain (Asisstant Manager International Distribution - PT. Pos Logistik Indonesia). Melalui edukasi dan sosialisasi ini, peserta dapat memahami seluruh regulasi dan mekanisme ekspor, serta persyaratan apa saja yang mereka harus penuhi untuk membawa produk mereka ke pasar ekspor.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi pengenalan company profile dari masing-masing calon buyer. Pada sesi ini, calon buyer yang berasal dari Indonesia, Malaysia, dan Singapura, a.l. Jarius Draslaric (President Commissioner Bridgifyasia), Mohamad Zareman Bin Zulkifli (CEO JUTAMAS Food Industries SDN BHD), Fadil Bin Ahmad Zaini (Operation Director Konsortium Serijuta SDN BHD), dan Jeffry Adiyanto Kusumohadi (President Director Tanivest Group) memperkenalkan core business perusahaan kepada peserta, dan memaparkan secara comprehensive kondisi dan minat pasar di negara mereka masing-masing.
Selanjutnya, One On One Business Matching antara UMKM dan calon buyer menjadi agenda utama dari event ini. Melalui kegiatan one on one business matching ini, setiap calon buyer melakukan kurasi, memberikan konsultasi, dan informasi kepada setiap UMKM secara private dan mendetail. Harapannya adalah setiap UMKM tersebut mampu memenuhi ekspektasi calon buyer, dan terjadi transaksi penjualan antara UMKM dengan calon buyer di kemudian hari. Selain itu, dengan informasi menyeluruh yang diterima dari para calon buyer, UMKM diharapkan dapat berbenah dan meningkatkan kualitas produknya sehingga mampu mencapai standar yang diterima di pasar global.
Ke depan, KPwBI Riau akan senantiasa mendukung pelaksanaan program-program akselerasi penjualan ekspor UMKM dan berbagai program pengembangan kapasitas UMKM lainnya di Riau.
“Kegiatan business matching ini menjadi wujud nyata komitmen BI Riau bersama stakeholders untuk secara berkelanjutan mendukung pertumbuhan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional. Pelaksanaan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman UMKM terhadap manajemen usaha, prosedur, perizinan, dan persyaratan ekspor untuk negara tujuan serta sebagai upaya dalam meningkatkan nilai ekspor UMKM di Provinsi Riau”, ungkap Sudiro Pambudi, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau
Bank Indonesia juga akan selalu memperkuat kolaborasinya dengan instansi/lembaga terkait untuk menyukseskan program-program pengembangan UMKM di masa mendatang, untuk mendorong UMKM naik kelas.*(Rls)