Riauterkini-RENGAT-Jajaran Polres Indragiri Hulu (Inhu) untuk kesekian kalinya berhasil mengamankan pelaku penggarap lahan dengan cara dibakar, tindakan tegas ini dilakukan sebagai bentuk komitmen upaya pelestarian lingkungan yang dilakukan Polres Inhu.
Berhasil diamankan nya seorang warga berinisial SD alias Wardi (34) yang membakar lahan seluas hampir satu hektar di wilayah Dusun Talang Tanjung, Desa Siambul, Kecamatan Batang Gansal, Inhu berawal dari
pantauan sistem Dashboard Lancang Kuning (DLK), yang mendeteksi adanya hotspot di koordinat 0°44'37"S 102°25'14"E pada Selasa, 1 Juli 2025 sekitar pukul 18.00 WIB.
“Menindaklanjuti temuan tersebut, tim gabungan dari Bhabinkamtibmas Desa Siambul dan personel Satreskrim Polres Inhu langsung menuju lokasi dan mendapati lahan ±0,8 hektar dalam kondisi terbakar, masih mengepulkan asap dengan sisa-sisa kayu dan bambu terbakar yang menandakan aktivitas pembakaran baru saja terjadi,” ujar
Kapolres Indragiri Hulu, AKBP Fahrian Saleh Siregar, S.I.K., M.Si melalui Kasi Humas Polres Inhu AIPTU Misran, SH. Sabtu (5/7/25).
Dengan adanya temuan tersebut, Kasat Reskrim AKP Arthur Joshua Toreh, S.Tr.K., S.I.K., M.A., memerintahkan Tim Opsnal untuk melakukan penyelidikan lanjutan. Hingga pada Kamis malam, 3 Juli 2025 sekitar pukul 19.25 WIB, identitas pemilik lahan berhasil diungkap.
“Suardi yang sehari-hari bekerja sebagai petani langsung diamankan di kediamannya di Dusun Talang Tanjung. Saat diinterogasi, pelaku mengakui perbuatannya dan menjelaskan bahwa lahan tersebut awalnya telah dibersihkan dengan metode imas dan tumbang, kemudian menumpuk sisa vegetasi dan membakarnya dengan korek api mancis,” ungkapnya.
Dari tangan pelaku, polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa satu buah korek api mancis, satu batang bambu, dan tiga batang kayu bekas bakaran. Seluruh barang bukti bersama pelaku kini telah diamankan di Mapolres Inhu untuk proses hukum lebih lanjut.
"Pelaku membakar lahan dengan sengaja menggunakan korek api dan bambu kering sebagai alat bantu. Setelah api membesar pelaku langsung meninggalkan lokasi," urainya.
Atas perbuatannya, Suardi dijerat dengan pasal berlapis. Di antaranya Pasal 36 angka 17 poin 2 huruf b angka 19 poin 4 UU No. 6 Tahun 2023 tentang Perubahan atas Perpu No. 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja, Pasal 108 jo Pasal 69 UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, serta Pasal 187 KUHPidana.
"Ini menjadi peringatan keras bahwa membakar lahan bukanlah solusi membuka kebun. Selain merusak lingkungan, pelaku juga dapat dikenai sanksi pidana berat," tegasnya.
Polres Inhu terus mengimbau masyarakat, terutama di wilayah-wilayah pedalaman seperti Batang Gansal, untuk tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan. Dengan semakin canggihnya teknologi pemantauan seperti Dashboard Lancang Kuning, setiap titik api kini dapat terdeteksi dalam hitungan menit.
"Kesadaran kolektif sangat dibutuhkan dalam menjaga alam kita. Hutan bukan hanya warisan budaya, tapi juga sumber kehidupan bagi generasi mendatang," jelasnya. ***** (guh)