Riauterkini-BENGKALIS- Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C (PPBC TMP C) Bengkalis mencatat realisasi penerimaan negara sebesar Rp2,9 miliar pada semester I tahun 2025, atau sekitar 54 persen dari target tahunan yang dipatok sebesar Rp5,3 miliar.

Kepala Kantor PPBC TMP C Bengkalis, Eka Galih, yang didampingi oleh Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan Ariyadi Permana Hamdani serta Kasi Penindakan Diki Iskandar, menyampaikan bahwa meskipun capaian penerimaan negara berjalan sesuai dengan proyeksi, fokus utama BC Bengkalis tetap tertuju pada penguatan pengawasan dan penindakan.

"Penindakan kami lebih menonjol dibandingkan penerimaan. Ini bentuk komitmen kami dalam menjaga perbatasan dan menyelamatkan generasi bangsa," ujar Eka Galih saat jumpa pers, Kamis (24/7/25).

Sejauh ini, BC Bengkalis telah mencatat sejumlah penindakan signifikan, termasuk penggagalan penyelundupan narkotika dengan total barang bukti sebanyak 125 kilogram sabu, 51 ribu lebih butir pil ekstasi, dan 2,2 kilogram ganja. Nilai barang bukti tersebut ditaksir mencapai Rp133 miliar dengan estimasi penghematan potensi kerugian negara sebesar Rp115 miliar.



Selama semester pertama 2025, BC Bengkalis telah melakukan 65 penindakan. Rinciannya meliputi 7 penindakan di bidang Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA), 35 penindakan di bidang cukai, dan 23 penindakan di bidang kepabeanan. Angka ini meningkat signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya mencatat 37 kasus.

Salah satu strategi pengawasan yang tengah digalakkan saat ini adalah "Operasi Gurita", sebuah operasi yang dirancang untuk memperluas cakupan pengawasan, terutama terhadap aktivitas ilegal di wilayah perairan yang rawan penyelundupan.

Meski mencatat berbagai capaian positif, Eka Galih mengakui masih ada tantangan internal yang dihadapi, salah satunya adalah keterbatasan sumber daya manusia (SDM). Namun, hal ini tidak menyurutkan semangat Bea Cukai Bengkalis untuk terus melakukan upaya maksimal demi menjaga keamanan dan mencegah kerugian negara.

“Kami tetap optimis. Sinergi dengan instansi lain seperti Polri menjadi kunci dalam keberhasilan penindakan selama ini,” pungkasnya.***(dik)