Riauterkini - PEKANBARU - Seorang perempuan berinisial Anisa, yang sebelumnya telah melaporkan anggota DPRD Kampar bernama Pirdaus, atas tudingan telah hamil hingga menggugurkan kandunganya karena hubungan spesial akhirnya mencabut laporanya.
Anisa mengaku, tudingan telah hamil hingga menggugurkan kandunganya itu adalah skenario yang sengaka diciptakan untuk menjatuhkan citra Pirdaus sebagai anggot DPRD Kampar. Lebih mengejutkan, narasi yang sudah terlanjur di media sosial tersebut karena adanya pesanan khusus. Salah satunya karena tujuan ambisi politik seseorang yang cepat menjatuhkan Pirdaus sebagai wakil rakyat.
"Saya salah, saya telah dijebak oleh orang-orang yang ingin menjatuhkan pak Pirdus," kata prrempuan bernisial AA ini, Senin (4/8/25).
Anisa pun menceritakan perkenalanya Pirdaus melalui aplikasi jejaring sosial michat. Perkenalan itu pun berlanjut tak lagi sekedar di dunia maya. Anisa mengaku, tidak ada yang spesial antara dirinya dan Pirdaus.
Meski menyatakan hubunganya tak lebih dari teman biasa, tapi kedua punya photo selfie berdua. Anisa tak merincikan seperti apa photo selfie yang dimaksud. Tapi menurut Anisa lagi, hubungan baik itu sampai-sampai Pirdaus membantunya menyelesaikan masalah pribadinya yang sedang terlilit pinjaman online (Pinjol). Pertemanan ini pun terjadi sebelum Pirdaus menjadi anggota DPRD Kampar.
"Kami memang kenal di michat. Tapi kami temanan saja," ujar Anisa.
Entah bagaimana, permasalahan ini pun sampai ke Badan Kehormatan (BK) DPRD Kampar. Laporan itu Anisa sendiri melaporkanya pada Mei 2025 atau 10 bulan pasca dilantik terhitung 27 Agustus 2024 lalu. Tak hanya itu, laporan sampai Partai Nasdem tempat Pirdaus bernaung.
Anisa menyatakan, laporan itu bukan karena kehendaknya. Melainkan karena terhasut oleh seseorang berinisial M, setelah menghubunginya melalui telephone seluer. Anisa pun menceritakan masalah pribadinya.
Tapi kata Anisa, cerita dirinya hamil hingga terpaksa menggugurkan kandungan yang disebut-sebut buah dari dirinya dan Pirdaus, hanyalah narasi fiksi yang diatur M. Tak hanya itu, pria inisial M ini pun membawa seorang pengacara yang kebetulan mirip namanya, Firdaus.
Kemudian narasi fiksi tadi pun diatayangkan di akun media sosial tiktok milik M. Menurut Anisa lagi, kemudian narasi inilah dijadikanya alat untuk memeras Pirdaus. Sementara, Anisa sendiri mengaku telah terlanjur mengikuti drama ciptaan M, bersandiwara mengaku hamil hingga menggugurkan kandunganya.
Walau pun mengaku terjebak dalam naasi kotor itu, Anisa tak menampik telah menikmati buah karya narasi fiksi tersebut. Di antaranya uang Rp50 juta, tapi yang diterimanya cuma Rp40 juta.
Ada pun kaitan dengan ambisi politik seseorang yang ingin cepat menggantikan Pirdaus sebagai anggota DPRD Kampar tersebut, turut mensponsori dengan janji akan mengiming-imingi uang sebesar Rp100 juta kepada Anisa. Syaratnya narasi negatif itu pun terus digaungkan untuk menjatuhkan Pirdaus.
Lalu, uang pangkal sebesar Rp25 juta diterima Anisa. Uang ini didapat dari seseorang berimisal Y, yang mengaku aktifis perempuan.
"Tapi yang saya terima hanya Rp20 juta. Ini dari Pirdaus juga tapi melalui sesorang yang mengaku aktifis perempuan berisial Y. Katanya dia mau membantu masalah ini," ungkap Anisa.
Anisa mengakui apa yang dilakukaanya setelah mengikuti skenario yang sama sekali tak dilakukannya itu telah menodai citra Pirdaus sebagai anggota DPRD Kampar sekaligus kader Nasdem. Anisa pun menyatakan ingin masalah ini selesai sekaligus memperbaiki citra baik Pirdaus.
"Tak ada apa-apa. Kami cuma photo selfie berdua, itu aja. Tak ada yang lain. Tapi saya disuruh mengikuti narasi itu," sebut Anisa.
Bentuk permintaan maaf itu, selain telah mencabut laporanya di BK DPRD Kampar, Anisa pun mendatangi Kantor Nasdem Riau di Jalan Diponegoro Pekanbaru. Dua orang Badan Hukum Partai Nasdem Riau Dedi Harianto Lubis dan Riri Syafitri, tampak hadir.
Dedi yang juga Ketua Bapilu Nasdem Riau menyatakan berharap permasalahan ini segera tuntas. Apalagi Anisa sudah menyatakan kesalahanya.
Riri juga senada menyatakan harapanya dengan terbukanya masalah ini nama Nasdem tidak lagi dibawa-bawa. Permasalahan ini juga karena adanya skenario yang dikarang. ***(mok)