Riauterkini - TELUKKUANTAN - Helat akbar Pacu Jalur tahun 2025 di Tepian Narosa, Telukkuantan, sukses digelar mulai dari pembukaan hingga pelaksanaan semua terbilang dengan gemilang. Namun, dibalik itu semua meninggalkan berbagai cerita yang terserak di berbagai platfrom media sosial.
Pacu Jalur tahun 2025 merupakan helat termegah sepanjang sejarah sejak 125 tahun lampau, dengan hadirnya Wapres Gibran Rakabuming Raka, dan tiga Menteri sekaligus, yaitu Fadli Zon, Menteri Kebudayaan, Dito Ariotedjo, Menpora, Widyanti Putri Wardhana, Hasan Nasbi, Kepala Staf Kepresidenan setingkat Menteri, tak ketinggalan Rapper Amerika Serikat, Melly Mike.
Akan tetapi di balik kesuksesan dan kemegahan semua itu, juga menyisakan cerita yang beragam di berbagai dinding media sosial. Baik tentang pujian maupun keluhan yang disampaikan sejumlah pengunjung lewat akun pribadi serta taks melalui linimasa group.
Pujian yang diberikan terkait suksesnya pelaksanaan Pacu Jalur akbar yang digelar panitia, penyelenggaraan yang membuat decak kagum semua lapisan, baik pengunjung lokal, wisatawan domestik maupun mancanegara. Persiapan yang dilakukan panitia membayar lunas keraguan semua pihak tentang wajah Indonesia di Tepian Narosa.
"Kuansing, luar biasa, karena telah mengharumkan nama Indonesia di mata dunia," ucap Menteri Pariwisata Widyanti Putri Wardhana, saat membuka Pacu Jalur.
Kesuksesan ini tak terlepas dari peran serta semua pihak, baik Panitia Pelaksana dan pemerintah daerah sebagai leading sektor, termasuk Pemerintah Provinsi Riau, pihak pengamanan Pacu Jalur dari TNI dan Polri, unsur kesehatan, Satpol PP, Dishub, BPBD dan Diskan, berperan sesuai tupoksinya masing-masing dan pihak lainnya yang ikut terlibat.
Dan tak kalah penting adanya rekayasa lalu lintas selama pelaksanaan Pacu Jalur, sehingga membuat arus tidak begitu macet. Meski ada sedikit kepadatan, namun tidak separah tahun-tahun sebelumnya. Langkah rekayasa ini dilakukan Dirlantas Polda Riau, dengan menempatkan personel gabungan di tiap titik persimpangan.
Kemudian cerita lainnya, yang menjadi keluhan pengunjung naiknya harga jual di kalangan pedagang, terutama rumah makan selama kegiatan Pacu Jalur berlangsung. Mereka mematok harga yang tidak masuk akal. Nasi bungkus ampera saja bisa mencapai 35 ribu rupiah perbungkusnya. Hal ini tentunya menjadi catatan buruk di kalangan pengunjung.

Melambungnya harga jual ini, bahkan diekspos warganet di sejumlah platfrom media sosial, karena mengeluhkan harga yang tidak sesuai hari biasanya, baik itu penduduk lokal maupun pengunjung dari luar daerah. Mie goreng saja bahkan disebutkan per porsinya bisa mencapai 30 ribu rupiah.
Belum lagi harga parkir yang mencekik, dengan kisaran 40 ribu sampai 60 rupiah. Menyiasati persoalan ini, Pemkab Kuansing sempat menyediakan lapangan parkir dengan harga cukup terjangkau dengan kisaran 25-30 ribu rupiah untuk kendaraan roda empat dan 5 ribu rupiah untuk roda dua.
Namun, lokasi yang disediakan pihak Pemkab yang dikelola Dishub juga terbatas, sehingga mau tak mau warga mesti memarkir kendaraan di lahan milik pribadi yang dikelola orang perorangan, dengan harga relatif cukup tinggi.
Kemudian keluhan lainnya, terbatasnya tempat penginapan, hotel, wisma bahkan home stay yang terisi penuh karena tak bisa menampung pengunjung dari luar daerah. Akibatnya, sebagian masyarakat mesti menginap di rumah warga, termasuk turis mancanegara.
Mengantisipasi lonjakan wisatawan yang menginap di Kuansing ini, Pemerintah daerah sebelumnya bahkan sempat melakukan pelatihan bagi warga tempatan untuk menyediakan home stay, namun tingginya antusias pengunjung masih belum mampu menampung wisatawan domestik dan mencanegara.
Selain itu, cerita lain yang tersisa dari Pacu Jalur adalah masalah sampah. Selama lima hari pelaksanaan Pacu Jalur, penonton telah menyumbangkan 1000 ton sampah, hingga Bupati Dr. H. Suhardiman Amby, MM di hari pertama kerja langsung menurunkan seluruh ASN bergotong royong membersihkan sisa-sisa sampah.
Di hari kedua, selain Pemkab, Polres Kuansing juga ikut terlibat membersihkan sampah yang dihasilkan selama Pacu Jalur. Kapolres Kuansing AKBP Raden Ricky Pratidiningrat, SIK dan Bupati Dr. H. Suhardiman Amby, MM memimpin langsung goro bersama di sejumlah titik lokasi sampah.
Dalam perharinya saja mulai dari pagi hingga sore, sedikitnya 9 dump truck Cold Diesel, 1 unit pick up dan 5 jenis kendaraan Kaisar teru bolak-balik mengangkuti sampah-sampah itu. Kemudian malam harinya 3 unit dump truck dan 1 Kaisar masih terus beroperasi di lapangan.
Bahkan Kadis DLH Deflides Gusni, masih berada di lokasi berjibaku bersama petugas membersihkan sampah di sejumlah titik. Ia memperkirakan keseluruhan sampah baru bisa terangkut tuntas hingga tiga hari.
Untuk mempermudah petugas, alat berat juga diturunkan mengumpulkan sisa-sisa sampah yang berserakan.
Sampah ini, kata Deflides Gusni, dimobilisasi ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Ketika ditanya apakah sampah akan tuntas dibersihkan dalam 3 hari. "Insya Allah," kata Deflides, menjawab riauterkini.com, Senin (25/8/2025) tadi malam.***(Jok)