Riauterkini-BENGKALIS- Melepas lelah atau healing dapat dilakukan salah satunya dengan menikmati keindahan alam tepi pantai. Akan memilih lokasi-lokasi dengan ekspektasi perairan laut membiru, bening dan diselimuti bebatuan karang serta mampu berinteraksi dengan ikan-ikan lucu.
Berbeda dengan lokasi bibir pantai Pulau Bengkalis terbentang di sebelah Utara berhadapan dengan Selat Malaka yang tersohor. Pesisir ini lebih terkenal dengan daratan tergeros abrasi ombak laut dari tahun ke tahun kian memprihatinkan.
Jangan berharap atau berkhayal menemui air laut membiru nan bening, akan tetapi yang tampak hanya air berwarna putih-putih kecoklatan, seperti "air teh susu", tiada pesona balutan batu karang apalagi berhias perbukitan yang menjulang.
Pantai Utara Pulau Bengkalis dengan perbedaan dan keunikan airnya itu, ternyata menyimpan pesona alam lain yang bisa memanjakan tubuh melepas penat untuk dirasakan, piknik bersama keluarga, ataupun bermain air laut dan pasirnya bagi anak-anak wisatawan.
Bahkan akan beruntungnya wisatawan, pada bulan tertentu seperti awal Mei 2022 lalu saat cuaca cerah, menyaksikan langsung tingginya Gunung Ledang yang berada di Johor, Malaysia dari kejauhan.
Kerennya lagi, selain tidak perlu merogoh kocek yang dalam atau mahal, akses juga sangat mudah untuk sampai ke lokasi wisata yang bersebelahan langsung dengan perairan internasional itu.
Selain dapat dinikmati dari keunikan alamnya, kawasan pantai ini juga disediakan kios-kios kuliner seafood khas daerah, seperti masakan lokan, kerang, sepetang, kepiting, udang dan lainnya didampingi minuman air kelapa muda untuk memanjakan lidah para pengunjung.
Di sinilah Pantai Indah Selatbaru, berada di Dusun Parit I, Desa Selatbaru, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis. Kemolekan yang bercirikan air kecokelatannya, dari zaman berzaman menjadi tempat favorit yang primadona untuk dikunjungi warga tempatan, maupun masyarakat yang melakukan perjalanan ke Pulau Bengkalis.
Area wisata bahari ini juga disediakan wahana mini, khusus untuk melatih ketangkasan dan meningkatkan motorik gerak anak, dan tidak perlu membayar alias gratis.
Letih seakan seketika sirna, jika kaki, tangan menyentuh air dan pasir laut unik sedikit berlumpur di bibir Pantai Indah Selatbaru. Berjalan kaki di hamparan pantai sepanjang sekitar 300 menjorok ke laut ketika sedang air pasang surut timpas atau surut terendah.
"Kami menginjakkan kaki di Pantai Indah Selatbaru ini sudah sekitar tahun 80-an. Tidak sah kalau kaki belum turun menyentuh pasir dan airnya jika pasang sedang surut. Tempat ini masih sangat menarik untuk melepas lelah, dan bernostalgia, bersantai atau healing membawa anak-anak bermain," ungkap Wanto (40), pengunjung pantai belum lama ini.
Pantai ini menjadi salah satu pilihan keluarga Wanto dalam mengisi waktu liburan. Mengajak anak-anaknya yang masih duduk di sekolah dasar dan taman kanak-kanak, turun ke pantai dan bermain dengan pasir, ataupun mengenal sejumlah makhluk hidup di habitat tersebut.
Air laut mulai pasang dan memenuhi hamparan pasir pantai, Wanto dan anak-anaknya bergeser ke permukaan dan duduk di salah satu kios menyajikan aneka kuliner. Tidak berfikir lama, Dia langsung memesan kuliner kegemaran, sop kerang dan lokan.
"Ada masakan favorit kalau di pantai ini. Masakan sop kerang atau sop lokan dan ada air kelapa muda. Alhamdulillah anak-anak suka. Kalau sudah begitu liburan dan nikmat pun dapat, joslah pokoknya jalan ke pantai ini. Tak perduli dengan warna airnya pantai seperti "teh susu" itu," ujar Wanto seraya tertawa ringan.
Wanto berharap, Pantai Indah Selatbaru terus mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Dengan penataan dan pengelolaan tempat-tempat yang serius, agar pengunjung lebih merasa nyaman ketika berada di kawasan wisata tersebut.
"Harus dikelola dengan baik, mulai dari arus parkir kendaraannya, serta penataan tempat agar lebih menarik minat pengunjung kedepannya. Pantai ini, menurut saya primadona dan salah satu wisata bahari unggulan yang unik di Pulau Bengkalis," pintanya.
Menggalakkan Industri Pariwisata dengan Pendekatan Kearifan Budaya Lokal
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis melalui Dinas Pariwisata, Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Parbudpora) terus berupaya meningkatkan industri bidang pariwisata, menarik minat kunjungan wisatawan diantaranya dengan pendekatan kearifan lokal.
Kegiatan tahunan di kawasan wisata Pantai Indah Selatbaru, digelar pada Oktober 2022 lalu bertajuk Festival Budaya Bahari berlangsung selama dua hari.
Para wisatawan dimanjakan dengan suguhan festival budaya dan kearifan lokal yang ada di Kabupaten Bengkalis. Diantaranya, lomba jung, lomba layang-layang, lomba gasing, dan turut berpartisipasi peserta dari negeri jiran Malaysia dan Singapura.
Serangkain kegiatan itu, juga dimeriahkan dengan atraksi kesenian-kesenian budaya lokal.
Bupati Bengkalis Kasmarni melalui H. Bagus Santoso menegaskan, Pemkab Bengkalis berkomitmen melakukan pemerataan pembangunan, tidak terkecuali untuk mengembangkan dan memperluas pariwisata, khususnya Pantai Indah Selatbaru untuk menjadi tujuan wisata unggulan.
Salah satu program unggulan dalam rangka mewujudkan visi misi Kabupaten Bengkalis Bermarwah, Maju dan Sejahtera atau Bermasa.
"Masukan yang bernas dari masyarakat diharapkan untuk memajukan Kabupaten Bengkalis khususnya Pulau Bengkalis. Kita yakin dan optimis terwujudnya negeri yang Bermasa," harap Wakil Bupati (Wabup) Bengkalis ini.
Terpisah, Kepala Dinas Parbudpora Bengkalis Edi Sakura, mengatakan, kebangkitan dunia kepariwisataan setelah dampak pandemi Covid-19 telah memberikan peluang baru dalam meningkatkan sektor ekonomi masyarakat dan sekaligus pendapatan daerah.
Data kunjungan wisata ke Kabupaten Bengkalis memperlihatkan tren yang sangat positif kurun waktu satu tahun ini. Pada 2021 lalu tercatat sebanyak 103.635 orang, sedangkan pada tahun 2022 sampai dengan September ini sudah mencapai 155.870 orang.
Hal ini menandakan dari tahun ke tahun pasca pandemi dan meningkatkan pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata. Seperti di Pantai Indah Selatbaru, Februari-September 2022 penerimaan mencapai Rp149 juta yang terdiri dari retribusi masuk pengunjung dan sewa warung.
"Festival Budaya Bahari yang dilaksanakan, diharapkan memajukan kepariwisataan daerah yang memunculkan kearifan lokal sehingga jati diri bangsa tetap terjaga," harap Edi.***(didik purwanto)