Riauterkini-SIAK - Kemunculan Harimau Sumatera di Siak, yang sempat menghebohkan masyarakat Kecamatan Siak dan Mempura, kini susah tidak terpantau keberadaannya.
"Sampai saat ini, kami belum menemukan lagi tanda-tanda keberadaannya (Harimau Sumatera)," kata Kepala Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Genman Suhefti Hasibuan, dihubungi via whatsapp, Senin (30/1/23).
Genman mengatakan, terakhir kali pihaknya mendeteksi keberadaan Harimau Sumatera tersebut, saat ditemukan telapak kaki hewan buas yang mirip dengan telapak kaki Harimau Sumatera, di lahan eks PT Siak Raya Timber, Kelurahan Sungai Mempura Kecamatan Mempura 23 Januari lalu.
"Semoga sudah kembali ke habitatnya di kawasan hutan. Namun demikian, tim gabungan sementara waktu ke depan masih memantau terus di lapangan," katanya.
Pihak BBKSDA ketika rapat dengan Bupati Siak beserta forkompinda, meminta masyarakat agar tetap waspada karena belum tahu pasti posisi keberadaan Harimau Sumatera tersebut.
Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu masyarakat Siak dihebohkan dengan kemunculan Harimau Sumatera masuk di kota Siak.
Awal munculnya si Belang itu 16 Januari lalu, di Kampung Suak Lanjut Kecamatan Siak, saat itu warga melihat telapak kaki hewan buas diduga telapak kaki Harimau Sumatera.
Tidak lama waktu berselang, keberadaan Harimau Sumatera itu benar-benar terlihat, karena terekam kamera CCTV pemilik Toserba di jalan Tengku Buwang Asmara atau jalan Sapta Taruna Kelurahan Kampung Dalam Siak.
Genman mengatakan, pihaknya 16 Januari lalu menerima laporan bahwa ada warga melihat jejak telapak kaki Harimau Sumatera di belakang pemukiman penduduk di Kampung Suak Lanjut Siak.
"Tanggal 20, seorang warga bernama Pujiono melihat langsung satwa melintas pukul 22.30 WIB, di depan rumah jaga kebun semangka di antara kantor BAZNas Siak dengan Satpol PP Siak, harimau itu mengarah ke hutan kota Arwinas," kata Genman.
Saat observasi oleh tim di lapangan, jejak satwa ditemukan di belakang dan samping rumah jaga kebun semangka binaan BAZNas Siak tersebut. Dengan ukuran jejak panjang 13 cm dan lebar 11 cm, jarak langkah kaki depan ke kaki belakang 50 cm. Ukuran kurang lebih sama dengan jejak yang dijumpai di desa Suak Lanjut.
Pihak BBKSDA bersama tim gabungan melakukan monitoring, serta memasang 2 kamera trap, dan 1 box trap dengan menggunakan umpan kambing.
"Pada malam harinya tim patroli melihat secara langsung penampakan satwa HS di hutan kota Arwinas, namun keesokan harinya satwa harimau belum masuk ke dalam box trap untuk memakan umpannya," kata Genman, saat itu.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya Pemkab Siak sudah melakukan himbauan kepada masyarakat dan mengeluarkan surat edaran, untuk kampung- kampung dan kelurahan di kota Siak agar mengurangi aktivitas pada malam hari di areal yang disinyalir keberadaan satwa HS.
Wakil Bupati Siak Husni Merza juga, langsung meninjau lokasi saat tim melakukan pemasangan box trap di hutan Arwinas kota Siak.
Himbauan menggunakan pengeras suara oleh Satpol PP kepada masyarakat, untuk mengurangi aktivitas di malam hari juga dilakukan.***(adji)
Foto: dok