Logo RTC
Logo AMSI
Logo HUT RTC Ke 22
 
 
 
Hari Hutan Sedunia, Ini Ikhtiar PHR Jaga Rimba Raya dan Populasi Gajah Sumatra

Riauterkini-PEKANBARU-Hari Hutan Sedunia yang diperingati setiap 21 Maret menjadi momentum berharga untuk merefleksikan kembali akan pentingnya ekosistem hutan dan pupulasi di dalamnya. PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) sebagai perusahaan yang memiliki visi global dan keberlanjutan, turut andil dalam menjaga konservasi alam dan pelestarian habitat Gajah sumatra (Elephas maximus sumatranus).

Berbagai program kolaboratif dilaksanakan PHR untuk menjaga marwah alam yang terlindungi, salah satunya melalui Program Agroforestri atau Wanatani. Program tersebut bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan masyarakat, pemulihan fungsi hutan sebagai habitat satwa dan pengurangan konflik antara gajah dan manusia.

Pelaksanaan program itu diimplementasikan di landskap koridor Balai Raja - Giam Siak Kecil, Provinsi Riau. Dalam hal ini PHR tak sendiri, bersama Rimba Satwa Foundation (RSF) dan didukung Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, perusahaan Upstream Migas terkemuka di Regional Sumatera dan Tanah Air ini terus berikhtiar dalam mewarisi alam yang lestari.

Secara umum, program agroforestri diterapkan di lahan-lahan masyarakat yang kerap berkonflik dengan gajah. Masyarakat yang lahannya berada di home-range dan perlintasan gajah dilibatkan. Dengan menanam berbagai jenis tanaman yang rendah gangguan dari gajah, namun bernilai ekonomi tinggi.

“PHR memiliki komitmen yang kuat untuk menjaga konservasi dan melestarikan alam yang lestari bagi generasi penerus bangsa ini, salah satunya lewat program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PHR di bidang lingkungan tersebut,” ujar Corporate Secretary PHR, Rudi Ariffianto.

Rudi menjelaskan, inisiatif program agroforestri ini memiliki manfaat yang multi dimensi. Selain mendukung pengurangan jejak karbon melalui penanaman pohon, menjaga keanekaragaman hayati, memberdayakan ekonomi masyarakat, juga memperbesar ruang di mana gajah dapat diterima oleh masyarakat. “Dengan demikian ruang-ruang yang berpotensi konflik akan mengecil,” tuturnya.

Adapun luas area yang telah ditanam saat ini sekitar 234 hektar. Membentang di 32 desa di dua kantong populasi gajah di kawasan hutan Giam Siak Kecil, Kabupaten Siak dan Balairaja, Kabupaten Bengkalis.

Sejak 2011, Gajah sumatra termasuk dalam daftar merah The International Union for Conservation of Nature (IUCN), dengan status kritis atau sangat terancam punah (critically endagered). Hal ini disebabkan karena populasi gajah sumatra yang menurun lebih dari 80% dalam waktu tiga generasi terakhir, atau sekitar 75 tahun. Penurunan populasi gajah sumatra terutama disebabkan oleh hilangnya habitat, degradasi hutan dan fragmentasi habitat serta perburuan. Dengan begitu, peran Pentahelix yang dijalankan PHR merupakan salah satu langkah untuk melestarikan gajah dan habitatnya di hutan.

PHR bersama RSF mengembangkan pembibitan pohon-pohon yang bernilai ekonomi tinggi namun rendah gangguan gajah. Antara lain Alpokat, durian, petai, jengkol, matoa dan kakao. Sedangkan jenis tanaman untuk pakan gajah antara lain rumput odot. Program ini sangat didukung oleh masyarakat yang memiliki lahan di pelintasan gajah, sekitar 75 KK warga pemilik lahan di lokasi-lokasi tersebut ikut mengambil bagian karena sadar akan konservasi tersebut.

Selain itu, upaya konservasi gajah juga dilakukan secara terintegrasi melalui pembinaan habitat serta pemantauan populasi gajah. Dua unit kalung global positioning system (GPS collar) tambahan telah dipasangkan ke kelompok gajah. Melengkapi tiga unit yang sudah lebih dahulu dipasang, serta 18 unit kamera pengintai (camera trap).

Kalung GPS yang dipasangkan di leher gajah berfungsi untuk memonitor pergerakan kawanan gajah melalui satelit. Sehingga potensi konflik dengan manusia dapat dimitigasi secara dini. Selain itu, alat tersebut dapat memberikan data awal sebagai dasar penghitungan perkiraan berat badan gajah. Sedangkan kamera pengintai dipasang di kawasan perlintasan gajah guna memberikan informasi secara visual.

Selain agroforestri, program TJSL PHR di bidang lingkungan telah banyak dilakukan. Antara lain penguatan kelompok Bank Sampah, Program Kampung Iklim (PROKLIM), Konservasi Mangrove, serta Desa Energi Berdikari melalui pembangunan beberapa unit reaktor biogas dengan pemanfaatan kotoran sapi.

Di sisi lain, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan 21 Maret sebagai Hari Hutan Internasional. Perayaan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kelestarian hutan, pepohonan hingga ekosistem di dalamnya bagi kehidupan. Hutan juga memainkan peran penting dalam pengentasan kemiskinan dan dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Peringatan ini juga mendorong masyarakat untuk terlibat dalam upaya-upaya pelestarian hutan demi kehidupan bumi yang lebih baik.

Hutan menutupi lebih dari 30% daratan bumi dan menjadi sumber dari beragam jenis kayu, makanan, dan tumbuhan obat-obatan. Sekitar 1,6 miliar penduduk dunia bergantung pada hutan sebagai mata pencaharian dan tempat tinggal mereka. Hutan adalah ekosistem yang paling beragam secara biolo gis di darat, rumah bagi lebih dari 80% keanekaragaman hayati darat dunia, termasuk spesies yang terancam punah dan endemik, termasuk gajah sumatra tersebut.

Peran hutan lainnya yaitu sebagai penghasil oksigen dan air bagi manusia. Hutan menjaga keanekaragaman hayati planet ini dan bertindak sebagai pertahanan alami terhadap perubahan iklim.

Melansir berbagai sumber, pertama kali, peristiwa 21 Maret yang ditetapkan sebagai Hari Hutan Sedunia ini diadakan pada tahun 2021 oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Peringatan ini diadakan untuk merayakan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya semua jenis hutan. Selain itu, peringatan ini juga mendorong partisipasi masyarakat untuk turut melakukan upaya-upaya nyata dalam membangun kelestarian hutan yang lebih baik.

Dalam hal ini, PBB mendorong setiap negara untuk melakukan upaya lokal, nasional, dan internasional untuk mengadakan kegiatan untuk berpusat pada hutan dan pohon, seperti gerakan menanam pohon tersebut. Program agroforestri PHR merupakan salah satu ikhtiar dalam menjaga marwah hutan tersebut.

Dengan adanya peringatan Hari Hutan Sedunia ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang tahu dan turut berpartisipasi dalam menjaga kelestarian lingkungan. Sehingga bumi bisa lebih sehat dan masih layak untuk menjadi tempat tinggal bagi seluruh makhluk hidup.***(rls)

Teks foto:
atas: Seruni, salah satu Gajah Sumatra Betina yang menghuni habitat kawasan Hutan Balai Raja, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.

Bawah: Kawasan hutan dan keanekaragaman hayati yang berada di lingkungan kerja PHR WK Rokan.

 
BERITA SEBELUMNYA :
Advertorial
Rabu, 12 Nopember 2025

Pansus Ranperda Pemajuan Budaya Melayu Riau Kunker ke Bali

Pansus Ranperda Pemajuan Budaya Melayu Riau Kunker ke Bali.

Galeri
Minggu, 16 Nopember 2025

Bapemperda DPRD Riau Matangkan Data RTRW Sebelum Konsultasi ke KLHK

Bapemperda DPRD Riau Matangkan Data RTRW Sebelum Konsultasi ke KLHK. Berikut galeri fotonya.

Advertorial
Rabu, 12 Nopember 2025

Pansus DPRD Riau Lakukan Studi Banding ke Disbud DIY untuk Perkuat Ranperda Pemajuan Kebudayaan Melayu

Pansus DPRD Riau Lakukan Studi Banding ke Disbud DIY untuk Perkuat Ranperda Pemajuan Kebudayaan Melayu

Advertorial
Selasa, 11 Nopember 2025

Perkuat Spiritualitas dan Integritas Kader, Fraksi PKS Gelar Kajian Keislaman

Perkuat Spiritualitas dan Integritas Kader, Fraksi PKS Gelar Kajian Keislaman.

Galeri
Jumat, 24 Oktober 2025

Wisuda Sarjana dan D3 ke-29, Lulusan Umri Harus Jadi Cahaya Penerang dari Kebodohan

Wisuda Sarjana dan D3 ke-29, Lulusan Umri Harus Jadi Cahaya Penerang dari Kebodohan.

Advertorial
Selasa, 11 Nopember 2025

Komisi II DPRD Riau Mediasi Polemik Pengelolaan Lahan Eks PTPN antara Koperasi KNES dan Koposan

Komisi II DPRD Riau Mediasi Polemik Pengelolaan Lahan Eks PTPN antara Koperasi KNES dan Koposan

Berita Lainnya

Jumat, 14 Nopember 2025

Pakar Nilai Bobibos Inovasi Bagus, Namun Butuh Uji Kelayakan Sebelum Digunakan Massal


Jumat, 14 Nopember 2025

Dekranasda Inhil Gelar Rapat Bulanan Program Kerja, Bahas Pameran dan Penguatan Sentra Kerajinan


Jumat, 14 Nopember 2025

Polsek Tanah Putih Dinginkan Lahan Gambut yang Terbakar Seluas 1,5 Hektare di Mumugo


Jumat, 14 Nopember 2025

Polres Inhu Amankan Pasutri Pengedar Sabu di Lubuk Batu Jaya


Jumat, 14 Nopember 2025

Wabup Syamsurizal: Julang Budaya Siak Didukung Penuh Kemenbud


Jumat, 14 Nopember 2025

Audiensi Pengurus KONI Riau, Plt Gubri Siap Suport Pengembangan Olahraga


Jumat, 14 Nopember 2025

Pelaku Curanmor di Pangkalan Lesung Ditangkap Korban, Diserahkan ke Polisi


Jumat, 14 Nopember 2025

Cafe Berkonsep Restoran CROCO by Monsieur Spoon Hadir di Pekanbaru


Jumat, 14 Nopember 2025

Hasil Diseminasi Penelitian Fikom Umri, dari 250 Ribu Jurnalis Hanya 11,68 Persen Tersertifikasi


Jumat, 14 Nopember 2025

Cafe Berkonsep Restoran CROCO by Monsieur Spoon Hadir di Pekanbaru


Jumat, 14 Nopember 2025

Jum'at Curhat, Polsek Ukui Janjikan Pelayanan Lebih Transparan dan Patroli Ditingkatkan


Jumat, 14 Nopember 2025

Bupati Suhardiman Amby Kukuhkan LAN Kuansing


Jumat, 14 Nopember 2025

Lusa, Umri Gelar Jalan Santai Meriahkan Milad ke-113 Muhamadiyah


Jumat, 14 Nopember 2025

Tangkap Dua Tersangka, Polres Inhu Ungkap Peredaran Narkoba Lintas Kabupaten


Jumat, 14 Nopember 2025

PTBG Sei Rokan Resmi Beroperasi, PTPN IV Regional III Perkuat Posisi Pelopor Pemanfaatan EBT Dari Limbah Sawit


Kamis, 13 Nopember 2025

Sinergi Kemenko Polkam dan Lintas Instansi Dapat Apresiasi dalam Upaya Perkuat Ketahanan Informasi Nasional


Kamis, 13 Nopember 2025

Pemkab Kampar Bahas Ketersediaan Anggaran Pelantikan dan Perpanjangan SK PPPK


Kamis, 13 Nopember 2025

Tutup Akhir Tahun 2025, Aplikasi PINTU Gelar Year-End Trading Competition 2025


Kamis, 13 Nopember 2025

Pedagang Pasar Belantik Siak Mulai Menjamur, Uang Retribusi Dipertanyakan


Kamis, 13 Nopember 2025

Gotong Royong Bersama di Islamic Center, Wujud Dukungan Lanjutan Pembangunan Kawasan Keagamaan