Riauterkini-SIAK SRIINDRAPURA- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama seluruh pemangku
kepentingan terus mendorong inklusi keuangan khususnya di tingkat perdesaan
melalui program Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) dalam rangka mengoptimalkan
potensi desa serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
OJK Provinsi Riau bersama Industri Jasa Keuangan (IJK) dan Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau pada tanggal 22 Agustus 2024
menggelar Pasar Keuangan Rakyat (PKR) di Kampung Sengkemang, Kecamatan Koto
Gasib, Kabupaten Siak.
Bupati Siak Alfedri bersama Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan
OJK Riau Elvira Azwan hadir dalam kegiatan tersebut yang merupakan puncak dari
rangkaian Program Pengembangan EKI Kampung
Sengkemang yang telah berjalan sejak Maret 2024.
Kepala OJK Provinsi Riau yang diwakili oleh Deputi Direktur Pengawasan Lembaga
Jasa Keuangan Elvira Azwan menyampaikan bahwa PKR Kampung Sengkemang
merupakan wujud nyata dari komitmen bersama untuk mewujudkan desa yang
mandiri dan sejahtera melalui akses keuangan yang inklusif.
“Berbagai program yang telah dilaksanakan dalam rangka EKI Kampung
Sengkemang telah berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Elvira.
Melalui kegiatan PKR ini, OJK berupaya untuk pertama; memperluas literasi keuangan
dengan menghadirkan berbagai penyedia layanan keuangan, OJK ingin
meningkatkan pemahaman masyarakat tentang produk-produk keuangan yang
sesuai dengan kebutuhan mereka. Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi
dan Inklusi Keuangan Indonesia Tahun 2023 yang dilaksanakan oleh OJK dan
BPS, indeks literasi keuangan nasional sebesar 65,43 persen dan indeks inklusi
keuangan nasional sebesar 75,02 persen.
Kedua, mempermudah akses pembiayaan
bagi para pelaku UMKM dan petani, akses terhadap pembiayaan menjadi kunci
untuk mengembangkan usaha mereka.
Ketiga; membangun ekosistem keuangan yang inklusif. Kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan lembaga keuangan menjadi kunci untuk menciptakan ekosistem keuangan yang inklusif di Desa
Sengkemang.
Bupati Siak Alfedri dalam kesempatan tersebut mengapresiasi kegiatan PKR yang
diinisiasi OJK dan bertujuan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di
masyarakat.
“Sektor keuangan memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung
kesejahteraan masyarakat. Dengan pemahaman yang baik mengenai produk dan
layanan keuangan, masyarakat dapat lebih bijak dalam mengelola keuangan,
berinvestasi, dan memanfaatkan berbagai layanan yang tersedian untuk
meningkatkan kualitas hidup,” kata Alfedri.
Lebih lanjut, Alfedri menyampaikan bahwa melalui Pasar Keuangan Rakyat
diharapkan dapat terjadi proses pembelajaran dan interaksi langsung dengan
berbagai Lembaga Jasa Keuangan untuk saling berbagi informasi dan pengalaman
kepada masyarakat.
Program EKI Kampung Sengkemang telah mencakup berbagai aspek, mulai dari
pemberdayaan masyarakat, pengembangan usaha, hingga peningkatan literasi
keuangan. Beberapa program unggulan yang telah dilaksanakan antara lain:
Pemberdayaan Masyarakat: Melalui program Desa BRILiaN, aparatur desa dan
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sengkemang telah mendapatkan pelatihan
untuk meningkatkan kapasitas dalam mengelola keuangan desa.
Pengembangan Usaha: Dengan adanya akuisisi klaster usaha emping jahe dan
piring lidi, serta fasilitasi layanan perbankan syariah dan pembiayaan KUR, para
pelaku UMKM di Kampung Sengkemang semakin mudah mengakses modal
untuk mengembangkan usahanya.
Peningkatan Literasi Keuangan: Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR)
dan pendirian Galeri Edukasi & Investasi Desa telah berhasil meningkatkan
kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda, tentang pentingnya
menabung dan berinvestasi.
Perlindungan Sosial: Penjaminan asuransi kecelakaan bagi pelajar dan guru di
Kampung Sengkemang menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan
masyarakat dan memberikan rasa aman bagi mereka.
Keberhasilan PKR Kampung Sengkemang tidak terlepas dari kolaborasi yang kuat
antara OJK, IJK, UIN Suska Riau, Pemerintah Kabupaten Siak, dan seluruh
pemangku kepentingan lainnya. Kolaborasi ini menjadi kunci dalam mengatasi
berbagai tantangan dan mencapai tujuan bersama, yaitu mewujudkan desa yang
inklusif dan berkelanjutan.
Program EKI di Kampung Sengkemang terdiri dari 13 (tiga belas) program turunan
yaitu sebagai berikut:
1. Pemberdayaan dan Pelatihan Pengembangan Kapasitas Aparatur Desa dan
BUMDes Sengkemang melalui Program Desa BRILiaN;
2. Akuisisi Klaster Usaha Kampung Sengkemang : Klaster Emping Jahe & Klaster
Usaha Piring Lidi;
3. Implementasi aplikasi Cash Management System (CMS);
4. Implementasi Sistem Keuangan Desa (SISKEUDES);
5. Fasilitasi Layanan Perbankan Syariah;
6. Pembiayaan UMKM dengan Skema KUR ;
7. Implementasi Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR);
8. Fasilitasi Pendirian LAKU-PANDAI;
9. Klasterisasi Pemanfaatan Limbah Lingkungan dan Rumah Tangga;
10. Klasterisasi Lidi Sawit;
11. Peningkatan Literasi dan Inklusi Produk dan Layanan Pegadaian;
12. Pendirian Galeri Edukasi & Investasi Desa;
13. Penjaminan Asuransi Kecelakaan terhadap 178 Pelajar dan 13 Guru
Ke depan, OJK Provinsi Riau berharap program EKI Kampung Sengkemang ini dapat
menjadi model dan direplikasi oleh desa-desa lain di Riau dalam mengembangkan
ekosistem keuangan inklusif, agar manfaat dari akses keuangan yang mudah dan
terjangkau dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Riau.***(rls)