Riauterkini - TELUKKUANTAN - Bupati Kuantan Singingi, Dr. H. Suhardiman Amby, MM bersama Gubernur Riau H. Abdul Wahid, M. Si dan Kepala Daerah lainnya se-Provinsi Riau, masih berkelana di Ibu Kota Negara berjuang mebawa dana pusat ke Daerah menemui sejumlah Kementerian.
Rabu (7/5/2025) kemarin, Kepala Daerah se- Riau ini, bertandang ke Kementerian Perindustrian (Kemenperin) di Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 52-53
Jakarta Selatan 12950.
Di Kemenperin Gubernur dan Kepala Daerah membahas penguatan hilirisasi industri di Riau, sebagai upaya peningkatan nilai tambah komoditas unggulan daerah, sekaligus menjadi langkah awal sinergi antara Pemerintah Pusat dan Daerah dalam mendorong pemerataan industri dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui hilirisasi komoditas unggulan daerah.
Gubri Abdul Wahid, dalam audiensi tersebut menyampaikan pentingnya pengembangan hilirisasi minyak kelapa sawit/ CPO di Provinsi Riau. Ia menyoroti bahwa hingga kini Riau, belum memiliki industri turunan seperti pabrik margarin dan produk olahan lainnya.
Selain itu, ia juga menyampaikan rencana pengembangan kawasan industri di Bukit Batu, Pulau Burung, serta kawasan hilirisasi sawit di Kuala Enok. Kemudian ia juga bicara potensi besar batubara di wilayah Kuansing, Indragiri Hulu, dan Indragiri Hilir yang belum termanfaatkan secara optimal.
Senada, Bupati Kuansing, Dr. H. Suhardiman Amby, MM juga menyampaikan aspirasi, khususnya terkait hilirisasi CPO. "Kami dari Kuansing mengusulkan agar sebagian produksi minyak goreng dapat dikelola oleh masyarakat melalui koperasi Merah Putih, sehingga penguasaan pasar tidak hanya dipegang oleh investor besar," katanya.
Kemudian mengenai perkebunan karet Bupati meminta dukungan untuk pengembangan industri kecil. Melalui dukungan itu dapat mengembangkan produksi karet menjadi produk bernilai tambah bagi Industri Kecil Menengah (IKM), seperti produk ban sepeda motor dan produk lainnya.
Merespon aspirasi ini, Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, menyambut baik usulan yang disampaikan dan menangkap potensi besar dari berbagai komoditas yang ingin dikembangkan di Wilayah Riau.
"Kementerian Perindustrian siap memfasilitasi kerja sama dengan pelaku usaha dan mendukung pengembangan kawasan industri melalui Dirjen terkait," sambutnya dengan baik.
Bersamaan, Dirjen Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, khusus mengenai hilirisasi CPO skala kecil. Ia memaparkan bahwa saat ini telah tersedia teknologi baru yang cocok untuk kelompok tani di Daerah tanpa memerlukan uap (Steamless).
"Teknologi ini telah dirakit di Yogyakarta dan akan segera disiapkan untuk uji coba di Bogor. Diharapkan ini menjadi solusi bagi daerah yang belum memiliki keseimbangan antara luas kebun dan kapasitas pabrik kelapa sawit (PKS)," tukasnya.*** (Jok)