Riauterkini - PEKANBARU - Ratusan Tenaga Harian Lepas (THL) dari Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani mendatangi Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, di Komplek Perkantoran Tenayan Raya, Senin (21/7/25). Kedatangan mereka untuk mengadukan nasib setelah kontrak kerja tak diperpanjang serta melaporkan dugaan pungutan liar (pungli) oleh oknum di lingkungan rumah sakit tersebut.

Sedikitnya 300 THL menyampaikan aspirasi mereka langsung kepada Wali Kota. Mereka mengaku keberatan karena sudah menyetor sejumlah uang kepada oknum tertentu, namun tetap diberhentikan.

“Para THL ini bukan sekadar menolak diberhentikan, tapi mereka merasa dirugikan karena sudah membayar ke oknum tertentu. Ini yang sedang kita telusuri,” ujar Agung kepada wartawan usai pertemuan.

Menurut data dari BKPSDM Kota Pekanbaru, ratusan THL tersebut tidak tercatat dalam database resmi kepegawaian Pemko. Oleh sebab itu, per 1 Juli lalu, kontrak mereka tidak diperpanjang.

Menanggapi laporan dugaan pungli, Wako Agung menegaskan akan menindaklanjutinya melalui jalur hukum.

“Kami serius menangani laporan ini. Jika terbukti ada pungli, maka akan kita serahkan ke pihak kepolisian. Kita tidak akan lindungi pelanggar hukum,” tegasnya.

Lebih lanjut, Agung menyebut Pemko tidak memiliki kebijakan pemutusan hubungan kerja secara massal. Ia memastikan tidak ingin memperparah kondisi ekonomi masyarakat.

“Saya tidak ingin menambah angka pengangguran. Prinsip saya, selama bekerja dengan baik, maka mereka harus diberi ruang,” katanya.

Untuk itu, Pemko akan melakukan pendataan ulang terhadap seluruh tenaga non-ASN yang pernah bekerja di RSD Madani. Selanjutnya, mereka akan ditempatkan kembali di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang membutuhkan.

“Kita buka pendataan ulang. Setelah itu, akan kita relokasi ke tempat-tempat yang kekurangan tenaga. Kita juga akan perbaiki sistem agar kasus serupa tidak terulang,” tutup Wako. ***(Dan)