Riauterkini-SIAK - Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-43 tingkat Provinsi Riau di Kabupaten Bengkalis resmi ditutup di astaka utama lapangan pasir, taman Andam Dewi Sabtu (5/7/2025) malam.
Kafilah tuan rumah keluar sebagai juara umum pada ajang tahunan ini, Bengkalis berhasil mengumpulkan 404 poin, meninggalkan jauh juara umum MTQ Riau ke-42 Kota Pekanbaru dengan 311 poin.
Sayangnya, Kafilah Siak pada MTQ sebelumnya berhasil masuk tiga besar, kini MTQ ke-43 Riau ini Kafilah Siak terlempar di posisi ketujuh dan hanya berhasil memperoleh 219 poin.
Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Siak Fauzi Asni mengatakan, meski Siak berada di posisi 7 namun ia mengapresiasi kerja keras dan usaha maksimal penampilan kafilah Kabupaten Siak.
"Atas nama Pemkab Siak kami mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih yang setulusnya kepada qori dan qoriah, pelatih, official, serta keluarga besar kafilah Siak yang telah menampilkan yang terbaik," kata PJ Sekda, Minggu (6/7/2025).
Kendati gagal mencapai lima besar, namun prestasi yang ditorehkan qori dan qoriah Kabupaten Siak di MTQ Riau di Bengkalis, cukup membanggakan masyarakat negeri Istana.
Ia berpesan, kepada kafilah yang belum berhasil terus berlatih dengan sungguh-sungguh. Sehingga pada MTQ Riau di Kuansing tahun depan, target nya menang.
"Berlatih terus jangan putus asa, kompetensi ini berat, karena kita bersaing dengan qori-qori terbaik. Hari ini kita kalah tahun depan target juara," pintanya.
Peringkat ini menempatkan Siak tepat di bawah Kabupaten Kampar dan di atas Kabupaten Pelalawan.
Bupati Siak Afni menyampaikan ucapan selamat dan rasa syukur berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan, dan telah membersamai Kafilah Kabupaten Siak.
Dengan hasil maksimal ini telah menghadirkan kesan tersendiri tentang makna perjuangan dan cinta terhadap Al-Quran.
Bukan hanya sekadar penilaian, partisipasi Kabupaten Siak dalam MTQ ini mengandung nilai spiritual dan dedikasi yang tinggi.
"Sebagai seseorang yang pernah merasakan berada di arena MTQ, saya sangat memahami bahwa proses yang dijalani kafilah kita bukanlah hal yang mudah. Ada latihan panjang, pengorbanan waktu, dan ketekunan yang luar biasa di balik setiap penampilan mereka," ujar Dr. Afni Z.
Ia juga menegaskan bahwa hasil ini bukanlah titik akhir, melainkan bagian dari perjalanan untuk terus memperbaiki diri dan membangun generasi Qurani yang lebih kuat di masa depan.
"Banyak hal yang perlu kita syukuri, namun juga harus terus dibenahi. Evaluasi adalah bagian penting dari ikhtiar. Kita ingin ke depan, kafilah kita bukan hanya berprestasi, tapi juga menjadi teladan akhlak dan semangat keagamaan di tengah masyarakat," tandasnya.***(Adji)